PENDAHULUAN
Ketika sebuah perusahaan memilih untuk
mendiversifikasi operasinya di luar jangkauan sebuah industri tunggal dan
mengoperasikan bisnisnya dalam beberapa industri, ini merupakan usahanya untuk
menjalani strategi diversifikasi dari strategi tingkat perusahaan. Seperti
halnya dalam kasus-kasus strategi tingkat bisnis, strategi diversifikasi
tingkat perusahaan memungkinkan perusahaan beradaptasi dalam kondisi-kondisi
lingkungan eksternalnya.
Perusahaan
diversifikasi mempunyai dua tingkat strategi ; strategi tingkat bisnis
(kompetitif) dan strategi tingkat perusahaan (company wide). Di definisikan secara resmi,
strategi tingkat perusahaan adalah tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan
keunggulan kompetitif melalui pemilihan dan pengelolaan bauran bisnis yang
bersaing dibeberapa industri atau pasar-pasar produk. Pada dasarnya, strategi
tingkat perusahaan adalah apa yang membuat “seluruh perusahaan menambah nilai
dari jumlah bagian-bagian unit bisnisnya.” Nilai strategi tingkat perusahaan
harus merupakan bisnis-bisnis yang dalam portofolionya bernilai lebih di bawah
manajemen perusahaan yang dipertanyakan daripada di bawah kepemilikan lainnya.
Pendekatan
utama terhadap strategi tingkat perusahaan adalah diversifikasi, yang
mengharuskan para eksekutif tingkat perusahaan untuk merangkai strategi multi
bisnis. Salah satu alasan untuk menggunakan strategi diversifikasi adalah bahwa
para manajer dari perusahaan diversifikasi memiliki keahlian manajemen umum
yang unik, yang dapat digunakan untuk mengembangkan strategi multi bisnis dan
meningkatkan daya saing strategis. Untuk mendapatkan manfaat terbaik dari
keahlian mereka, para manajer harus memusatkan energi mereka pada
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan pengelolaan strategi diversifikasi.
Teori diversifikasi saat ini menunjukkan bahwa perusahaan harus melakukan
diversifikasi ketika mereka mempunyai sumber daya, kapasitas, dan kopetensi
inti berlebih yang mempunyai kegunaan majemuk. Strategi-strategi multi bisnis
sering kali mencakup banyak lingkungan industri yang berbeda, sehingga
memerlukan struktur organisasi yang unik. Perusahaan diversifikasi skala besar
sering kali saling bersaing dalam beberapa pasar. Jenis persaingan ini disebut
persaingan multipoint.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Strategi
Griffin (2000)
mendefinisikan strategi sebagai rencana komprehensif untuk mencapai tujuan
organisasi.(Strategy is a comprehensive
plan for accomplsishing an organization’s goals) tidak hanya sekedar
mencapai, akan tetepi strategi juga dimaksudkan untuk mempertahankan
keberlangsungan organisasi di lingkungan di mana organisasi tersebut
menjalankan aktivitasnya.
B. Tingkatan Strategi Dalam Perusahaan
Ada 3 jenis strategi
secara umum menurut Griffin (2000);
1.
Strategi di tingkat korporat
Strategi
Di Tingkat Korporat ialah strategi yanga akan di lakukan perusahaan untuk
menjawab pertanyaan seperti;bisnis apakah yang sebaiknya dilakukan oleh
perusahaan.
·
Strategi
Port Pofolio (portfolio strategi)
Adalah strategi
yang di lakukan perusahaan untuk meminimalkan resiko bisnis yang di jalankanya
dengan melakukan investasi diberbagai sektor bisnis.
Cara pengambilan keuntungan pada
sektor yang lain yaitu;
a) Pengambilan perusahaan tertentu
(acquisition). Strategi ini di lakukan dengan jalan membeli atau mengambil alih
perusahaan lain.
b) Diversifikasi
yang tidak berhubungan (unrelated di fersivication). Strategi ini di lakukan
dengan jalan membentuk suatu bisnis pada baru untuk pengambilan alih perusahaan
pada sektor yang berbeda.
c) Penentuan strategi berdasarkan
analisis Matriks BCG. Model analisis yang diperkenalakn oleh BOSTON CONSTULING
group untuk mengetahui bagimana posisi perusahaan dalam sektor bisnis yang di
jalankannaya.
Matriks
BCG dapat di uraikan sebagai berikut:
a) Question Mark. Berarti bahwa dapat
tidaknya perusahaan melanjutkan bisnis yang sedang di jalankanya sangat
bergantung misalnya; pada kondisi keuangan yang ada.
b) Star. Berarti bahwa perusahaan
tengah meraih suksesnya dalam bisnis.
c) Cash Cow. Berarti perusahaan mengalami
kesuksesan yang tinggi dengan memperoleh pendapatan yang berlebih dari pangsa
pasar yang tinggi sekalipun pertumbuhan pasar relatif rendah.
d) Dogs.
Berarti perusahaan mengalami kondisi yang buruk dalam sektor bisnis yang di
jalankannya.
Maka dapat di simpulkan menggunakan
analisis Matriks BCG perusahaan dapat menilai apakah masih perlu di kembangkan
atau justru ditutup.
·
Strategi
Utama (Main Strategy)
Strategi utama atau main strategy
adalah strrategi yang dapat di pilih oleh perusahaan untuk mempertahankan
kegiatan perusahaan dalam jangka panjang.
Ada 3 strategi utama yaitu:
- Strategi pertumbuhan
- strategi kestabilan
- strategi penghematan
2. Strategi di tingkat bisnis
Strategi di
tingkat bisnis adalah strategi yang di lakukan dalam rangka mempertahankan
kemampuan kompetensi dari perusahaan di bandingkan para pesaingnya pada
bisnis yang sama.
Ada 5 faktor pendorong kompetensi
dari Michael Porter atau dikenal sebagai Five Forces faktor model:
·
Pelanggan.
Ialah faktor utama mengapa sebuah bisnis di jalankan.
·
Persaingan
dalam bisnis yang sama. Dalam persaingan dalam bisnis yang sama atau antara
perusahaan dengan perusahaan pesaing yang menjalankan bisnis yang sama.
·
Potensi
Pendatang baru. Adalah potensi masuknya pendatang baru dalam bisnis yang sama
yang akan menjadi pesaing baru bagi perusahaan.
·
Pemasok
Faktor Input. Adalah faktor pemasok faktor input yang di butuhkan dalam bisnis
yang di jalankan.
·
Perusahaan
Subtitusi. Adalah perusahaan perlu menyadari bahwa jika kondisi bisnis berubah,
maka pelanggan dapat beralih ke perusahaan subtitusi.
Strategi Pemosisian (positioning
strategy)
Strategi Pemosisian (positioning
strategy) dilakukan oleh perusahaan untuk memastikan dengan cara bagimana
perusahaan dapat memperoleh perhatian dari pelanggan atau memenangkan
persaingan.
Menurut Porter, ada 3 jenis strategi
umum (generic strategy) yaitu :
a) Strategi Keunggulan Biaya. Ialah
strategi di lakukan perusahaan jika perusahaan memungkinkan untuk melakukan
penghematan biaya di bandingkan dengan biaya yang di keluarkan oleh perusahaan
pesaingnya.
b) Strategi Diferensiasi. Ialah
strategi ini di lakukan untuk memengaruhi proses persaingan dengan perusahaan
pesaing.
c) Srtrategi Fokus. Ialah strategi ini
di lakukan ketika perusahaan tidak dapat melakukan strategi keunggulan
biaya,sehingga lebih menfokuskan perhatian pada satu jenis perusahaan secara
penuh untuk mempertegas ketidakpastian pelanggan yang akan memberi produk kita.
STRATEGI PENYESUAIAN (Adaptive Strategy)
Strategi penyesuaian dilakukan
perusahaan dengan tujuan untuk memilih strategi yang paling sesuaiketika
perusahaan berhadapan dengan berbagai perubahan yang terjadi dilingkungan
bisnis yang sedang dijalankan.
Terdapat 4 jenis strategi
penyesuaian yaitu :
·
STRATEGI
DEFENDERS. Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan perusahaan
agar tetap bertahan dalam bisnis yang dijalankan.
·
STRATEGI
PROSPEKTORS. Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengejjar pertumbuhan
secara lebih agresif.
·
STRATEGI
ANALYZER. Strategi ini merupakan gabungan antara strategi deferens dan strategi
prospector. Perusahaan menjawab peluang peluang yang ada hanya terbatas pada
beberapa peluang saja.
·
STRATEGI
REACTORS. Strategi ini tidak memiliki strategi yang konsisten. Perusahaan yang
melakukan strategi ini cenderung bersifat reaktif dan menunggu peluang yang ada
dan bagaimana perusahaan lain menjawab peluang tersebut.
3.
Strategi di tingkat fungsional
Strategi
ditingkat Fungsional sering kali di namakan sebagai strategi langsung atau
derect strategy. Hal ini disebabkan perusahaan cenderung melakukan persaingan
pada jenis bisnis tertentu yang dijalankan, dan tidak ada pada tingkat
perusahaan maupun sector bisnis yang diprerdagangkan.
Ada 2 faktor yang menentukan
bagaimana strategi ditingkat fungsional.
·
Kesamaan
pasar. Kesamaan asar terkait dengan tingkat persainggan yang sama antara kedua
perusahaan dalam hal meraih pelanggan melalui jenis produk yang ditawarkan.
·
Kesamaan
sumber. Kesamaan sumber terkait dengan keadaan persaingan dimana perusahaan
memiliki kesamaan dalam paktor mana mereka bersaing.
Strategi
ditingkat fungsional sering kali dikenal sebagai strategi aksi dan reaksi.
Dimana jumlah perusahaan dan pesaingnya disuatu bisanis relative sedikit.
Akibat jumlah perusahaan pada suatu bisnis sedikit, maka aksi dan reaksi dari
persaingan antar perusahaan akan sangat tampak agresif dan saling membalas satu
sama lainnya.
C.
Ciri, Tugas dan Tanggung Jawab 3 Tingakatan Strategi Dalam
Perusahaan
|
Keterangan
|
Ciri Level
|
Tugas dan
Tanggung Jawab
|
|
Korporasi
|
· Berorientasi pada nilai
· Unsur fleksibilitas sangat tinggi
· Jangka waktu lebih panjang
· Perioritas pada pertumbuhan perusahaan
· Konseptual
· Tersentralisasi
|
· Mengembangkan rencana jangka panjang 3-5 tahun
· Bertanggung jawab terhadap kinerja keuangan serta non
keuangan perusahaan
· Mempertahankan citra/emage perusahaan memenuhi tanggung
jawab sosial perusahaan
· Menentukan jenis bisnis yang akan di masuki perusahaan
· Merumuskan strategi dan menentukan luas aktivitas dan area
fungsional bisnis
|
|
Bisnis
|
· Resiko rendah
· Keuntungan rendah
· Setiap keputusan ada mediasi antara level korporasi dan
fungsional
· Biaya rendah
· Membuat keputusan dan memberi pandangan antara lain
tentang saluran distribusi, lokasi pasar, wilayah pabrik dan segmentasi pasar
|
· Menentukan bagaimana perusahaan akan bersaing di arena
pasar produk yang terpilih
· Mengidentifikasi dan memastikan segmen pasar yang paling
menjanjikan
|
|
Fungsional
|
· Jangka waktu pendek, kurang dari 1 tahun
· Beresiko rendah
· Keputusan diterapkan pada aktivitas yang sedang berjalan
· Keputusan melibatkan masalah operasional dan berorientasi
pada aktivitas
|
· Menerapkan dan melaksanakan strategi perusahaan
· Mengembangkan tujuan tahunan serta strategi jangka pendek
untuk bidang seperti produksi, operasi dll
|
KESIMPULAN
Strategi dalam perusahaan
merupakan strategi yang berkaitan dengan tempat yang tepat (sebaiknya) untuk
bersaing dan cara bersaing dalam industri tertentu. Strategi korporat menghasilkan
keputusan tentang bisnis yang akan ditambah atau dipertahankan atau ditekankan
atau dikurangi perhatiannya atau didivestasi.
Ada
3 jenis strategi secara umum menurut GRIFFIN (2000);
1. Strategi Pada Tingkat Perusahaan
(coporate-level strateg), ialah straregi yang dilakukan
perusahaan sehubungan dengan persaingan antar perusahaandalam sektor bisnis
yang di jalankannya secara keseluruhan.
2. Strategi Pada Tingkat Bisnis
(business-level strategi), ialah alternatufb srategi yang di lakukan oleh
perusahaan sehubungan dengan persaingan bisnis yang di jalankannya pada
beberapa jenis bisnis yang di perdagangkan.
3. Strategi Pada Tingkat Fungsional
(funcional level strategi), ialah strategi perusahaan pada bagian pemasarannya,
khususnya di tngkat periklanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar