BAB I
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadiran
Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunianya-Nya makalah ini dapat
terselesaikan sesuai dengan apa yang saya harapkan. Dalam makalah ini membahas
tentang peranan manajemen operasional dalam pencapaian tujuan organisasi perusahaan
yang sangat diperlukan khususnya dalam sebuah
organisasi/perusahaan. Makalah ini juga sebagai bentuk dari saya agar dapat
memenuhi tugas dan kewajiban sebagai mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Manajemen
Operasional & Produksi” dalam lingkungan civitas Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Nobel Indonesia Makassar.
Demikian makalah ini saya
selesaikan dengan sebaik-baiknya dan semoga bermanfaat. Penyusun tetap
mengharapkan masukan dan kriktik dari semua pihak. Dengan demikan, makalah ini
dapat diperbaiki lagi.
Makassar, 28 Juni 2013
Penulis
BAB II
DAFTAR ISI
BAB I KATA PENGANTAR................................................................................................... 2
BAB II DAFTAR ISI................................................................................................................. 3
BAB III PENDAHULUAN......................................................................................................... 4
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................................... 6
1. Defenisi Manajemen Operasional........................................................................... 6
2. Ruang Lingkup Manajemen Operasional................................................................ 6
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen
Operasional
Dalam Organisasi/Perusahaan................................................................................ 7
4. Fungsi Manajemen Operasional Dalam
Organisasi/Perusahaan........................... 8
5. Struktur manajemen Operasional Dalam
Organisasi/Perusahaan......................... 8
6. Tingkat Pekerjaan Manajemen
Operasional Dalam Organisasi/
Perusahaan.............................................................................................................. 9
7. Langkah-langkah Manajemen
Operasional............................................................. 10
8.
Strategi Manajemen Operasional Dalam Organisasi/Perusahaan.......................... 10
BAB V KESIMPULAN
DAN SARAN........................................................................................ 12
BAB VI DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................... 13
BAB III
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini, membuat
persaingan semakin ketat antar perusahaan yang ada di dunia. Segala upaya
dilakukan untuk menjadi yang terbaik. Manajemen yang baik menjadi kunci
kesuksesan dunia industri saat ini baik itu manajemen produksi, pemasaran,
sumber daya manusia dan keuangan. Manajemen operasi merupakan satu fungsi
manajemen yang sangat penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan. Bidang
ini berkembang sangat pesat terutama dengan lahirnya inovasi dan teknologi baru
yang diterapkan dalam praktik bisnis. Oleh karena itu banyak perusahaan yang
sudah melirik dan menjadikan aspek-aspek dalam manajemen operasi sebagai salah
satu senjata strategis untuk bersaing dan mengungguli kompetitornya. Dalam
kewirausahaan, manajemen operasi pun diperlukan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan perubahan atau inovasi produk untuk menjadi lebih baik lagi. Seiring
perkembangan industri yang semakin maju perusahaan juga dituntut untuk
memberikan kualitas yang terbaik baik dalam produk maupun jasa yang dihasilkan
tetapi tidak melupakan dampak lingkungan yang terjadi dari segala aktivitas
perusahaan.
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah
manajemen operasi itu?
2. Bagaimana
ruang lingkup manajemen operasional?
3. Bagaimana
struktur manajemen operasional?
4. Bagaimana
langkah – langkah manajemen operasional?
5. Bagaimana
strategi manajemen operasional?
C. Tujuan
1. Mengetahui
pengertian dari manajemen operasional
2. Mengetahui
bagaimana ruang lingkup manajemen operasional
3. Mengetahui
struktur manajemen opeasional
4. Mengetahui
langkah – langkah manajemen operasional
5. Mengetahui
strategi manajemen operasional
D. Manfaat
Setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan mampu
mengetahui apa itu manajemen operasional, ruang lingkup, struktur, dan strategi
manajemen operasional yang berperan dalam pencapaian tujuan organisasi
perusahaan.
BAB IV
PEMBAHASAN
1.
Defenisi
Manajemen Operasional
Manajemen operasional
adalah bentuk pengelolaan secara menyeluruh dan optimal pada masalah tenaga
kerja, barang-barang seperti mesin, peralatan, bahan-bahan mentah, atau produk
apa saja yang sekiranya bisa dijadikan sebuah produk barang dan jasa yang biasa
dijualbelikan.
Sesuai dengan definisinya sendiri, manajeman yang berasal dari kata manage yang berarti mengatur penggunaan. Jika disandingkan dengan kata operasional, artinya dalah pengaturan pada masalah produksi atau operasional baik dalam bidang barang atau jasa.
Selanjutnya, secara definisi, manajemen operasional juga sebagai penanggung jawab dalam sebuah organisasi bisnis yang mengurusi persoalan produksi. Baik dalam bidang barang atau jasa. Dilihat dari definisi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, fungsi manajemen operasional, yakni dalam hal pengambilan keputusan mengenai kebutuhan-kebutuhan operasional. Kedua, manajamen operasional mesti juga memperhatikan mengenai sistemnya. Terutama sistem transformasi. Sistem ini termasuk juga dalam sistem pengurusan mengenai membuat rancangan serta analisis dalam operasi nanti. Yang ketiga atau terakhir mengenai hak pengambilan keputusan dalam sebuah manajemen operasional.
Sebagaimana dikehatui bahwa keputusan adalah hal yang terpenting bagi seseorang agar bisa bersikap tegas dan tepat, demi lancarnya manajemen operasional yang tengah dijalankan. Oleh karena itu, manjemen operasional sangat erat kaitannya dengan pengambilan keputusan seorang pemimpin operasional.
Sesuai dengan definisinya sendiri, manajeman yang berasal dari kata manage yang berarti mengatur penggunaan. Jika disandingkan dengan kata operasional, artinya dalah pengaturan pada masalah produksi atau operasional baik dalam bidang barang atau jasa.
Selanjutnya, secara definisi, manajemen operasional juga sebagai penanggung jawab dalam sebuah organisasi bisnis yang mengurusi persoalan produksi. Baik dalam bidang barang atau jasa. Dilihat dari definisi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, fungsi manajemen operasional, yakni dalam hal pengambilan keputusan mengenai kebutuhan-kebutuhan operasional. Kedua, manajamen operasional mesti juga memperhatikan mengenai sistemnya. Terutama sistem transformasi. Sistem ini termasuk juga dalam sistem pengurusan mengenai membuat rancangan serta analisis dalam operasi nanti. Yang ketiga atau terakhir mengenai hak pengambilan keputusan dalam sebuah manajemen operasional.
Sebagaimana dikehatui bahwa keputusan adalah hal yang terpenting bagi seseorang agar bisa bersikap tegas dan tepat, demi lancarnya manajemen operasional yang tengah dijalankan. Oleh karena itu, manjemen operasional sangat erat kaitannya dengan pengambilan keputusan seorang pemimpin operasional.
2.
Ruang Lingkup Manajemen Operasional
Dalam
lingkup yang sangat generik, yaitu suatu proses, perlu kiranya disampaikan
seberapa luas ruang lingkup manajemen operasi. Beberapa hal yang membatasi
ruang lingkup tersebut adalah: Manajemen operasi merupakan satu dari fungsi
manajemen (functional management) dalam perusahaan. Selain pemasaran, keuangan,
sumber daya manusia, maka operasi adalah satu fungsi yang sangat penting dalam
menjalankan suatu perusahaan. Belakangan ini sudah umum kita jumpai jabatan
dalam perusahaan yang terkait dengan manajemen operasi, seperti manajer dan
direktur operasi. Konsep proses dalam pengertian manajemen operasi pada
dasarnya mencakup semua proses, mulai dari proses global/utama hingga subproses
terkecil yang dapat dijumpai dalam perusahaan. Walaupun hierarkinya boleh jadi
sangat panjang, level proses yang dianalisis hanya melibatkan beberapa level
saja sesuai kebutuhan. Yang perlu menjadi perhatian adalah level terbesar dari
analisis proses adalah level dimana unit dalam perusahaan berinteraksi dengan
pihak lain seperti pemasok dan pelanggan. Lebih dari itu, kajiannya sudah
memasuki topik manajemen rantai pasok (supply Chain Management). Dengan
demikian, ruang lingkup analisis dalam manajemen operasi adalah keseluruhan
proses yang terdapat dalam suatu perusahaan.
3.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen
Operasional Organisasi/Perusahaan
Menurut
Higgins (1994)Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Operasional
adalah:
Pada dasarnya setiap tindakan yang diambil oleh manajer atau pimpinan mempengaruhi dalam beberapa hal, seperti aturan-aturan, kebijakan-kebijakan, dan prosedur-prosedur organisasi terutama masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah personalia, distribusi imbalan, gaya komunikasi, cara-cara yang digunakan untuk memotivasi, teknik-teknik dan tindakan pendisiplinan, interaksi antara manajemen dan kelompok, interaksi antar kelompok, perhatian pada permasalahan yang dimiliki karyawan dari waktu ke waktu, serta kebutuhan akan kepuasan dan kesejahteraan karyawan.
Tingkah
laku karyawan mempengaruhi melalui kepribadian mereka, terutama kebutuhan
mereka dan tindakan-tindakan yang mereka lakukan untuk memuaskan kebutuhan
tersebut. Komunikasi karyawan memainkan bagian penting, karena cara seseorang
berkomunikasi menentukan tingkat sukses atau gagalnya hubungan antar manusia.
Terdapat
kebutuhan tertentu pada kebanyakan orang dalam hal hubungan persahabatan, suatu
kebutuhan yang seringkali dipuaskan oleh kelompok dalam organisasi. Kelompok-kelompok
berkembang dalam organisasi dengan dua cara, yaitu secara formal, utamanya pada
kelompok kerja; dan informal, sebagai kelompok persahabatan atau kesamaan
minat.
Sejumlah
faktor eksternal organisasi mempengaruhi pada organisasi tersebut. Keadaan
ekonomi merupakan faktor utama yang mempengaruhi organisasi. Keadaan ekonomi
adalah faktor utama. Di lain pihak, ledakan ekonomi dapat mendorong penjualan
dan memungkinkan setiap orang mendapatkan pekerjaan dan peningkatan keuntungan
yang besar, sehingga hasilnya menjadi lebih positif.
4.
Fungsi Manajemen Operasional Dalam Organisasi/Perusahaan
Manajemen Operasional Memiliki beberapa Fungsi yaitu:
Fungsi Pemasaran
(Marketing Function), Berhubungan
dengan pasar untuk dapat menciptakan permintaan dan pada akhirnya menyampaikan
produk yang dihasilkan ke pasar.
Funsi Keuangan
(Finance Function), Mengelola
berbagaai urusan keuangan didalam perusahaan maupun perusahaan dengan fihak
luar perusahaan.
Fungsi
Produksi (Operastion Function), Berkaitan dengan penciptaan barang dan
jasa yang dihasilkan perusaan.
5.
Struktur Manajemen Operasional Dalam Organisasi/Perusahaan
Dalam persoalan manajemen operasional, ada struktur kepengurusan
yang mesti dibentuk, tetapi bukan hanya dibentuk, melainkan mesti juga
dilaksanakan sebagaimana fungsi dari masing-masing tugasnya. Pimpinan tertinggi
dalam sistem manajemen operasional adalah manajer operasional. Mereka-mereka
ini yang menjadi tiang atau pilar-pilar dalam berjalannya manajemen operasional.
Tugas dari seorang manajer adalah melakukan dan memetakan fungsi-fungsi
manajemen sesuai dengan tugasnya, misalnya membuat konsep dalam hal
perencanaan, pembentukan staf, pengorganisasian, serta memiliki jiwa
kepemimpinan dalam mengendalikan manajemen operasional secara keseluruhan.
Sepenuhnya, manajer itu mesti berorientasi pada pengarahan
baik dalam hal pengeluaran atau output dari jumlah, kualitas barang, harga yang
terus dikontrol, serta waktu yang tepat dalam memanjakan konsumen, sesuai
dengan permintaan para konsumen, maka rasanya pas, jika para manajer
operasional memanjakan konsumen selayaknya adalah raja.
Dalam dunia manajemen operasional, para pemegang keputusan, manajer operasional juga memiliki tanggung jawab yang tidak sedikit. Di antaranya sebagai manajer mestilah mempunyai pikiran luas sehingga konsepnya mesti menghasilkan barang dan jasa. Mengenai pengambilan keputusan sebagai bentuk operasi dan sistem transformasi yang akan dilakukan. Namun sebelum mengambil sebuah keputusan itu, kita terlebih dulu tidak terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan, tapi terlebih dulu kita mengkajinya dalam langkah pengambilan keputusan lewat fungsi operasi.
Dalam dunia manajemen operasional, para pemegang keputusan, manajer operasional juga memiliki tanggung jawab yang tidak sedikit. Di antaranya sebagai manajer mestilah mempunyai pikiran luas sehingga konsepnya mesti menghasilkan barang dan jasa. Mengenai pengambilan keputusan sebagai bentuk operasi dan sistem transformasi yang akan dilakukan. Namun sebelum mengambil sebuah keputusan itu, kita terlebih dulu tidak terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan, tapi terlebih dulu kita mengkajinya dalam langkah pengambilan keputusan lewat fungsi operasi.
Dari fungsi operasi juga ada bagian yang mesti dijabarkan
dalam pengembangannya, seperti harus disiapkan adanya proses produksi dan
operasi, ada juga jasa penunjang pelayanan produksi, yang melingkupi
perencanaan serta pengendalaian dan kontrol yang ekstra. Begitulah fitrah yang
harus ada pada pola manajemen operasional.
Jika kita melihat dari segi ruang lingkup manajemen
operasional, akan mengarah pada kriteria yang memang wajib dilaksanakan. Ambil
contoh, kita membuat perancangan desain sistem produksi dan operasi itu
sendiri. Kita tentu harus melakukan seleksi dari perencanaan suatu desain produk
tersebut, seleksi yang meliputi mengenai perancangan dalam peralatan, memilih
lokasi dan site perusahaan serta unit produksi. Selain itu, kita juga mesti
menyiapkan rancangan sebagai tata letak dan arus kerja nanti, juga membuat
rancangan tugas pekerjaan. langkah terakhir, menyusun strategi dalam
memproduksi serta pemilihan kapasitas yang baik.
Sementara itu, adanya penyusunan rencana produk dan operasi dalam manajemen operasional, pengendalian persediaan atau dalam hal penambahan bahan, upgrade mesin yang ada, pengendalian mutu baik ditingkat barang dan jasa juga meliputi manajemen sumber daya manusia. Itulah yang disebut sebagai pengorganisasian sistem produksi pada manajemen operasional.
Sementara itu, adanya penyusunan rencana produk dan operasi dalam manajemen operasional, pengendalian persediaan atau dalam hal penambahan bahan, upgrade mesin yang ada, pengendalian mutu baik ditingkat barang dan jasa juga meliputi manajemen sumber daya manusia. Itulah yang disebut sebagai pengorganisasian sistem produksi pada manajemen operasional.
6.
Tingkat Pekerjaan Manajemen Operasional Dalam Organisasi/Perusahaan
Adapun tingkat pekerjaan
manajemen operasional dalam sebuah organisasi/perusahaan adalah sebagai berikut
:
Manajer Pabrik (Plant Manager)
Yang biasanya harus berpengalaman dalam manajemen pabrik
termasuk keahlian dibidang perencanaan produksi, manajemen pembelian, manajemen
persediaan, termasuk pula pengelolaan karyawan dioperasional maupun pengelolaan
sumberdaya lainnya yang dipergunakan di pabrik.
Direktur Pembelian ( Director of Purcashing)
Harus memiliki pengetahuan yang menyeluruh mengenai fungsi
pem,belian, kemampuan menelaah program penjualan, mengintegrasikan atau membuat
keterkaitan dengan supplier sampai distributor, mengkoordinasi aktifitas
operasi.
Manjer Mutu ( Quality Manger)
Mempunyai pandangan yang luas, mengenai konsep statistic
untuk dapat melakukan pengawasan semua aspek operasional karena kualitas
merupakan tanggung jawab secara bersama diantara semua pihak yang terlibat
dalam perusahaan terutama fungsi operasional.
Konsultan Perbaikan Proses ( Process improvement Consultants)
harus memiliki keahlian yang berkaitan dengan desain proses
sehingga dapat memberikan berbagai konsultasi mengenai perbaikan proses untuk
operasi perusahaan.
Manajer dan Perencana Rantai Pasokan ( Suplay Chain manajer
and Planner)
Bertanggung jawab mengenai negosiasi kontrak jangka panjang
antara perusahaan dengan supplier maupun distributor sehingga harus mempuanya
keahlian tentang Material requirement Planning, Suplay Chain Management,
Teknologi komunikasi canggih dalam dunia bisnis, konsep penjadwalan dan
persediaan.
7.
Langkah-Langkah Manajemen Operasional
Manajemen operasional juga meliputi langkah-langkah dalam
pengambilan keputusan sebagaimana telah disebut di awal. Jika melihatnya dari
segi pengambilan keputusan, sedikitnya ada empat langkah dalam pengambilan
keputusan dalam manajemen operasional, yaitu pengambilan keputusan dari
peristiwa yang pasti, dari peristiwa yang mengandung risiko, dari peristiwa
yang belum pasti, dan peristiwa yang lahir dari pertentangan-pertentangan dari
keadaan lain. Selain itu, ada juga proses yang disebut lewat keputusan, yakni
mengenai proses fisik sebuah produk maupun dari fasilitas yang dipakai. Juga
dari sisi kapasitas yang melingkupi keputusan dalam menghasilkan jumlah,
beserta pemilihan tempat dan waktu yang tepat.
Ada juga manajemen operasional yang dilihat dari segi persediaan, baik itu mengenai apa yang dipesan, kualitas bahan hingga kapan bahan tersebut akan dipesan. Tenaga kerja yang meliputi pemilihan tenaga kerja lewat seleksi, rekrutmen, pemberian gaji, pemberian kompensansi atau promosi, hingga PHK. Selain itu, mesti juga memastikan kualitas atau mutu yang meliputi mutu barang dan jasa dari yang dihasilkan, desain peralatan, serta pengawasan produk atau jasa. Dari beberapa kriteria yang dimaksud adalah langkah sebagai salah satu jenis pengambilan keputusan dalam manajemen operasional.
Ada juga manajemen operasional yang dilihat dari segi persediaan, baik itu mengenai apa yang dipesan, kualitas bahan hingga kapan bahan tersebut akan dipesan. Tenaga kerja yang meliputi pemilihan tenaga kerja lewat seleksi, rekrutmen, pemberian gaji, pemberian kompensansi atau promosi, hingga PHK. Selain itu, mesti juga memastikan kualitas atau mutu yang meliputi mutu barang dan jasa dari yang dihasilkan, desain peralatan, serta pengawasan produk atau jasa. Dari beberapa kriteria yang dimaksud adalah langkah sebagai salah satu jenis pengambilan keputusan dalam manajemen operasional.
8.
Strategi Manajemen Operasional Dalam Organisasi/Perusahaan
Sebelum kita melangkah dalam hal pengambilan
keputusan-keputusan atau mengeluarkan suatu produk, ada baiknya kita memetakan
strategi yang akan digunakan dalam teori manajemen operasional. Salah satu
strategi dalam menetapkan arah dan tujuan untuk mengambil keputusan bisnis
lewat perencanaan formal sehingga mampu menghasilkan pola pengambilan keputusan
yang konsisten serta menjadi keunggulan saat bersaing dengan
perusahaan-perusahaan lain.
Sedikitnya, ada
dua tipe dalam pengambilan strategi. Pertama, dengan menggunakan biaya rendah
yang ditekan dari biaya produksi, namun tetap menggunakan teknologi bagus, tapi
biaya tenaga kerja diusahakan rendah, dan tingkat persediaannya juga rendah,
tapi tetap menjaga mutu. Mutu yang harus tetap terjamin. Ini tentu bisa
berjalan berbarengan jika bagian keuangan serta pemasaran mendukung dan tidak
mati. Yang kedua adalah dengan menggunakan strategi invasi dalam menciptakan
produk atau pengenalan produk baru. Pada bagian ini, tidak usah terlalu
memikirkan harga pemasaran karena tidak ada masalah. Serta adanya fleksibilitas
dalam pengenalan produk baru.
Dan yang berikutnya adalah perencanaan pabrik atau dalam
bahasa asing disebut factoy planning. Ini adalah langkah yang penting dalam
kelangsungan hidup serta kemajuan perusahaan sesuai tujuan perusahaan yang
ingin dicapai dalam hal teori manajemen operasional. Di antara perencanaan
pabrik itu adalah penentuan lokasi pabrik, bangunan, peralatan, hingga
penerangan, dan sirkulasi udara dalam pabrik. Pemilihan lokasi pabrik sangat
penting karena bisa mempengaruhi dalam daya saing dengan perusahaan lain.
Selain itu, juga harus memperhatikan adanya kemungkinan terjadi ekspansi.
Agar perusahaan
bisa berjalan lancar, efektif, dan efisien, kita bisa melihat banyak faktor
yang bisa mempengaruhi lokasi pabrik yang masih terkait dengan menejemen
operasional, di antaranya lingkungan masyarat, dekat dengan pasar, dan tenaga
kerja, kedekatan dari pengiriman bahan pemasok, biaya transportasi, dan juga
sumber daya alam di sekitar lokasi yang mempengaruhi. Ini peting dalam praktik
manajemen operasional.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Manajemen Operasi memberikan cara
pandang yang sistematik dalam melihat proses-proses dalam organisasi dan agar
kita memahami apa yang dikerjakan manajer operasi sehingga dengan cermat dapat
meningkatkan peluang keuntungan dan pelayanan dalam masyarakat serta mampu
mengorganisasikan diri pada perusahaan yang produktif. Bahwa sangatlah penting
untuk mengetahui bagaimana aktivitas Manajemen Operasi berjalan agar kita
memahami apa yang dikerjakan manajer operasi sehingga dengan cermat dapat
meningkatkan peluang keuntungan dan pelayanan dalam masyarakat serta mampu
mengorganisasikan diri pada perusahaan yang produktif.
Sarannya ketika perusahaan menghadapi
peluang global maka manajer perusahaan harus dengan cermat menempatkan
perusahaannya dalam misi dan strategi operasi dan mampu mengevaluasi kekuatan
dan kelemahan internal perusahaan, juga peluang dan ancaman yang terdapat di
lingkungan perusahaan, sehingga efektifitas perusahaan dapat terus berjalan.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
T. Hani Handoko, Dasar-Dasar
Manajemen Produksi Dan Operasi, BFE Yogyakata, 1984.
Jay Heyzer dan Barry Render, Manajemen Operasi, Salemba Empat, Jakarta, 2005
Jay Heyzer dan Barry Render, Manajemen Operasi, Salemba Empat, Jakarta, 2005
Assauri, Sofjan,
“Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Revisi 2004”, Lembaga Penerbit FE-UI,
Jakarta, 2004
http://manajemenoperasional.com/mengapa-kita-perlu-belajar-manajemen-operasi/
http://manajemenoperasional.com/apa-sih-definisi-manajemen-operasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar