Ujian itu ibarat penyakit yang pasti ada obatnya. Tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya. Pada saatnya nanti kesulitan-kesulitan hidup itu akan hilang. Istilah "Derita Tiada Akhir" tidaklah benar karena sepahit dan seberat apapun masalah yang dihadapi pasti akan berakhir. Waktulah yang akan menyembuhkan segalanya. Kesedihan akan berganti dengan kesenangan. Kehilangan pasti ada penggantinya. Kegelisahan akan berganti dengan ketenangan.
Pepatah Arab menyebutkan: "Jika seutas tali sudah sangat meregang, maka sebentar lagi akan putus". Artinya, jika persoalan sudah berada pada titik yang kritis, maka tunggulah jalan keluarnya. Dengan sangat indah 'Aidh Al-Qarni menuliskan: "Tidakkah Anda perhatikan bagaimana awan hitam itu tersingkap, malam yang sedemikian pekat menjadi terang benderang, angin yang sedemikian kencang itu mendadak tenang. Semua itu menandakan bahwa beban hidup Anda yang seberat apapun dapat hilang. Kesengsaraan Anda akan berakhir pada kehidupan yang tenteram".
Ali Ibn Abi Talib berkata: "Saat paling dekat dengan jalan keluar adalah ketika telah terbentur pada putus asa".
Ingatkan diri bahwa kita hidup di dunia bukan di surga, maka jangan berharap kebahagiaan murni dan abadi..
Sebaliknya dunia ini juga bukan neraka, maka tidak mungkin ada kesedihan dan kesengsaraan yang murni dan abadi.
-Ustadz Ad Dariny-
Ingatkan diri bahwa kita hidup di dunia bukan di surga, maka jangan berharap kebahagiaan murni dan abadi..
Sebaliknya dunia ini juga bukan neraka, maka tidak mungkin ada kesedihan dan kesengsaraan yang murni dan abadi.
-Ustadz Ad Dariny-